Minggu, 22 November 2009

Tentang Dunia

lebam-lebam biru melekat sukma 
jarum-jarum peristiwa menghujam raga 
mega-mega mengalun lepas 
tentang lengkingan-lengkingan yang beradu 
padan dalam hiruk pikuk tak jelas 

bila aku larut 
dalam temaram duka 
dan bila aku terhanyut 
dalam dekapan wajah-wajah palsu 
yang menyunggingkan irisan-irisan dalam 

kala itu aku kembali terngiang 
pada nyanyian semak d puncak sana 
lagu-lagu tentang dunia 
menyisipka kabar indah dan duka 
katanya:"dunia ini indah dalam duka, berduka dalam gemerlap" 

lalu aku kembali teringat 
pada lantunan perih tanah kota ini 
senandung tentang jelaga 
yang menghimpit sesak dada 
pada terangnya lampu-lampu kota 

bolehkah aku bertanya? 
mengapa orang-orang seakan memasung diri 
pada putaran yang membawa ki ta ke ujung kehidupan 
sedang kita tau masa itu akan datang 
meski belum ada kabar kapan ia akan tiba 

izinkan aku bertanya sekali lagi 
mengapa kita tetap berdiam diri 
pada pijakan rapuh termakan waktu 
sedangkan dari ujung sana 
ribuan busur telah melepas panah-panah yang siap runtuhkan teguh kita 

lalu aku kembali mendengar 
nyanyian belukar di puncak sana 
lagu-lagu tentang dunia 
katanya:"dunia tinggal sehasta" 

dan biala suatu saat engkau meratap 
sungguh! 
dunia ini terlalu hina untuk sekedar disesali 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar