jarum-jarum peristiwa menghujam raga
mega-mega mengalun lepas
tentang lengkingan-lengkingan yang beradu
padan dalam hiruk pikuk tak jelas
bila aku larut
dalam temaram duka
dan bila aku terhanyut
dalam dekapan wajah-wajah palsu
yang menyunggingkan irisan-irisan dalam
kala itu aku kembali terngiang
pada nyanyian semak d puncak sana
lagu-lagu tentang dunia
menyisipka kabar indah dan duka
katanya:"dunia ini indah dalam duka, berduka dalam gemerlap"
lalu aku kembali teringat
pada lantunan perih tanah kota ini
senandung tentang jelaga
yang menghimpit sesak dada
pada terangnya lampu-lampu kota
bolehkah aku bertanya?
mengapa orang-orang seakan memasung diri
pada putaran yang membawa ki ta ke ujung kehidupan
sedang kita tau masa itu akan datang
meski belum ada kabar kapan ia akan tiba
izinkan aku bertanya sekali lagi
mengapa kita tetap berdiam diri
pada pijakan rapuh termakan waktu
sedangkan dari ujung sana
ribuan busur telah melepas panah-panah yang siap runtuhkan teguh kita
lalu aku kembali mendengar
nyanyian belukar di puncak sana
lagu-lagu tentang dunia
katanya:"dunia tinggal sehasta"
dan biala suatu saat engkau meratap
sungguh!
dunia ini terlalu hina untuk sekedar disesali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar